Desa Boti terletak di kecamatan Kie, kabupaten Timur Tengah Selatan(TTS) dengan ibukotanya Soe - Nusa Tenggara Timur(NTT).
Dari Kupang menuju Soe berjarak sekitar 110km atau sekitar tiga jam, bisa di tempuh dengan angkutan umum Minibus atau kendaraan pribadi.
Sedang dari Soe ke kampung Boti berjarak kurang lebih 40km.
Karena akses jalan yang masih berupa tanah kering dan batuan kapur, perjalanan bisa menghabiskan waktu kisaran satu - dua jam dengan kendaraan roda dua atau roda empat.
Di musim hujan tentu akan lebih sulit dan lebih lama, karena sangat licin dan lumpur yang lengket sekali.
Uniknya, justru medan yang berat dan masyarakatnya yang masih alami ini yang membuat minat wisatawan, terutama wisatawan asing sangat antusias berkunjung ke kampung Boti.
Suku Boti bermukim di Lembah Boti, di balik pegunungan kapur/karang yang kering.
Karena letaknya yang lumayan terpencil dan sulit terjangkau, kampung Boti seakan tertutup dari peradaban modern dan perkembangan zaman.
Berdasarkan catatan sejarah yang ada, Suku Boti termasuk suku tertua yang ada di NTT.
Data terakhir perkampungan Suku Boti terdiri atas 70an keluarga dengan jumlah penduduk sekitar 300an jiwa.
Sebagian besar masyarakat Boti masih tinggal di 'Lopo'.
Lopo adalah rumah adat khas suku Boti, atapnya dari serat ijuk, ilalang kering atau daun lontar. Tiang dan dindingnya dari pelepah lontar, ranting-ranting kayu, ada juga yang dari tumpukan batuan kapur.
Di pagi dan malam hari udara sangat dingin, bahkan bisa mencapai 8°C, terutama di musim kemarau.. dingin dan kering.
Kondisi geografis kampung Boti dan kampung-kampung disekitarnya yang kering dan keras berupa pegunungan karang, membuat perekonomian masyarakatnya sangat miskin dan sulit untuk berkembang.
(Baca juga: Water For Boti & Boti Tribe 1-4 )
No comments:
Post a Comment