Menurut Molo Benu (adik dari Usif Nama Benu) untuk dapat terus menjaga dan menjalankan adat dan kepercayaan mereka, anak-anak dalam satu keluarga dibagi dua.
Separuh dari anak-anak mereka diperbolehkan bersekolah sementara yang lainnya tidak diperkenankan bersekolah, dengan tujuan agar dapat terus teguh memegang tradisi Boti.
Aturan pendidikan bagi anak-anak Boti bertujuan, agar tercipta keseimbangan antara kehidupan masa sekarang (umum) dengan kehidupan berdasarkan adat dan tradisi yang sudah diwariskan oleh leluhur mereka.
Banyak kaum tua Boti yang tidak lancar bahkan tidak bisa berbahasa Indonesia termasuk sang raja. Sehari-hari mereka menggunakan bahasa daerah Dawan.
Namun demikian bahasa bukan halangan bagi warga Boti untuk menyambut tamu-tamu mereka yang datang ke desa mereka.
Keramahan dan senyum hangat mereka rasanya sudah lebih dari cukup sebagai media komunikasi, simbol keterbukaan mereka terhadap para pengunjung yang ingin merasakan kedamaian dan kesahajaan di Desa Boti.
Boti adalah simbol kearifan lokal, kesetiaan kepada tradisi dan alam!
(Baca juga: BOTI VILLAGE dan WATER For BOTI)
No comments:
Post a Comment